Aku
dijodohkan oleh Ibuku untuk menikah dengan seorang laki-laki yang sudah
mempunyai istri dan anak sebelumnya. Dan aku akan dijadikan istri yang kedua.
Sebenarnya
aku tak menginginkan hal itu. Namun ibuku selalu memaksaku untuk menikah dengannya.
Pada
hari pertunanganku, aku tidak dating, aku dimarahi oleh ibuku. Dan pada
akhirnya Panji, orang yang akan menjadi calon tunanganku dating kerumah dan
marah-marah. Dia menginginkan pertunangan itu di adakan besuk.
Pada
saat aku dan ibuku dating kerumah Panji, ternyata dia tidak ada. Hanya ada
ibunya dan adiknya. Dia pergi bersama istri pertamanya dan anaknya.
Ibunya
menyuruh anaknya yang kedua yang bernama adik untuk mengajakku jalan-jalan. Dan
pada saat itulah aku menyukainya. Aku lebih menginginkan bertunangan dengan
adiknya dibandingkan dengan Panji.
Pada
saat hari pertunangan antara aku dan Panji, aku dating dengan memakai gaun yang
begitu indah pemberian dari Panji. Namun yang aneh disana yaitu Panji tidak
ada. Yang ada hanyalah Ibunya, adiknya dan saudaranya.
Dan
pada waktu itulah, Adit adik Panji memintaku untuk menjadi istrinya atau
tunangannya.
Aku
tak dapat berkata apa-apa. Dalam diriku sangat kacau. Dan aku tak percaya
dengan semua ini.
Tapi
hal ini memang kenyataan. Dan pada akhirnya aku bertunangan dengan Adit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar